Friday, September 1, 2017

Jaringan Komputer Model OSI Layer

Model Jaringan OSI (Open System Interconnection) memberi ilustrasi bagaimana sebuah informasi dari suatu software aplikasi pada sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi pada komputer lain. Model referensi OSI secara konseptual terbagi dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik. Model Open System Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization yang menyediakan kerangka logika yang terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan.

Terdapat 7 layer atau lapisan pada model OSI. Setiap layer bertugas secara khusus pada proses komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, semetara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya kesalahan "error" selama proses transfer berlangsung.
Tujuh lapisan pada jaringan OSI Layer yaitu:
1. Physical
Lapisan ke-1 ini berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya ethernet atau token ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Dasar komunikasi menggunakan kombinasi bit (0 dan 1) dan bergerak dari satu node (PC atau perangkat komunikasi lain) ke node yang lain. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah Ethernet, FDDI (Fiber Distributed Data Interface), ISDI dan ATM.
2. Data Link
Lapisan ke-2 ini berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit (binary digit) data dikelompokkan menjadi format yang lazim disebut frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)) dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti Hub, Bridge, Repeater dan Switch Layer 2 (Switch un manage) beroperasi.
3. Network
Lapisan ke-3 ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer -3. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah DDP (Delivery Datagram Protocol), Net BEUI, ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse ARP).
4. Transport
Lapisan ke-4 ini menggunakan protokol UDP (User Datagram Protocol), TCP (Transmission Control Protocol) dan SPX (Sequence Packet Exchange). Layer ini berfungsi untuk memecah data menjadi bagian yang kecil-kecil dan memberikan nomor urut pada bagian tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi komputer penerima.
5. Session
Lapisan ke-5 ini berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dikelola atau dilepas (diputus). Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah RPC (Remote Procedure Call) dan ADSP (Appletalk Data Stream Protocol).
6. Presentation
Lapisan ke-6 ini berfungsi untuk menterjemahkan data yang hendak ditansmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) atau Remote Desktop Protokol (RDP). Contoh dari Presentation layer: Gateway.
7. Application
Lapisan ke-7 ini menjelaskan spesifikasi untuk lingkup dimana aplikasi jaringan berkomunikasi dengan layanan jaringan. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-mail, browsing dan service lain yang bekerja didalam jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, DNS, TELNET, NFS dan POP3.

No comments:

Post a Comment